SEKILAS INFO
: - Selasa, 21-01-2025
  • 7 bulan yang lalu / Dibuka Penerimaan Santri Baru tahun ajaran 2025/2026, untuk informasi lebih lanjut silahkan menghubungi 0813 3001 3379 atau 0895 3046 1325
  • 2 tahun yang lalu / Dimulainya KBM Semester Genap Pondok Pesantren Darul Atsar Al-Islamy Tahun Ajaran 2022/2023
  • 2 tahun yang lalu / Telah dibuka PENDAFTARAN SANTRI BARU Tahun Ajaran 2023/2024, dibuka mulai tanggal 10 November 2022, segeralah mendaftar ! quota terbatas !
Tips Liburan pesantren Lebih Efektif

Tips Liburan pesantren Lebih Efektif

Supardi, Lc. M.Pd.

 

Libur pesantren selalu di mulai di akhir semester genap dan semester ganjil. Di Indonesia sendiri libur pesantren bisa juga dilaksanakan sebelum dan sesudah hari raya Idul Fitri, karena mayoritas masyarakat Indonesia adalah umat islam, maka sudah pasti selama libur pesantren di hari Raya Idul Fitri pesantren meliburkan santri dan pesantren meliburkan santrinya untuk bisa menikmati liburan pesantren. Adapun liburan pesantren ini merupakan waktu istirahat santri setelah beberapa bulan berjuang dan berjibaku dengan kitab dan pelajaran. Namun meski begitu bukan berarti santri harus menekan “tombol” liburan pesantren selama 2 minggu atau bahkan sampai akhir liburan pesantren. Beberapa santri melakukan itu bahkan mayoritas santri menjadikan waktu liburan pesantren untuk hanya bermain dan menikmati hari libur tanpa memikirkan pelajaran sama sekali, padahal itu bukan hal yang baik terutama bagi santri itu sendiri.

 

Liburan pesantren memang selayaknya dinikmati dengan bijaksana, tapi yang namanya anak remaja rata-rata tidak mengerti arti memanfaatkan waktu dengan bijaksana, beberapa diantaranya santri lebih memilih melepas semua hal yang menjadi penopang mereka dalam menjalani keseharian dan menghabiskan waktu dengan bermain bahkan rebahan di rumah tanpa melakukan aktivitas lainnya. Beberapa orang tua risih bahkan mengharapkan anda untuk bisa kembali pesantren karena memang jika jadi benalu saja di rumah hanya akan membuat orang tua merasa risih dan pusing. Tapi beberapa orang tua menganggap itu hal yang wajar karena itu adalah bonus bagi anda karena sudah melaksanakan kerja keras selama di pesantren, apalagi jika anda adalah anak yang merantau jauh di pesantren. bayangkan saja betapa anda rindu rumah dan bagaimana anda ingin menikmati waktu anda dirumah bersama keluarga. Meskipun kenyataannya santri hanya kangen gadget dan hapenya saja bukan dengan suasana rumah yang sebenarnya. Yang membuat kadang pesantren dan para ustadz kecewa adalah ketidaksiapan orang tua dalam menghadapi anaknya ketika di rumah, beberapa orang tua memang sibuk dengan pekerjaannya sehingga menelantarkan anak dan membiarkan anak yang sibuk dengan gawai dan gadgetnya masing masing, tapi ini yang akan menjadi batu karang mengapa anak tidak bisa berkembang dan balik lagi ke NOL setelah liburan pesantren.

 

Smartphone dan kebiasaan anak  di rumah.

Bagi para ustadz, liburan pesantren menjadi momok tersendiri, karena apa yang sudah mereka kembangkan, apa yang sudah mereka buat dan mereka bangun bisa hancur hanya dengan satu pekan atau bahkan 3 pekan liburan pesantren. Ini yang membuat anak menjadi tidak bisa berkembang dan lupa setiap pelajaran yang sudah mereka ambil selama satu semester. Jadi liburan pesantren bagaikan pedang bermata dua jika orang tua tidak bisa bekerjasama dengan ustadz dan pesantren. Maka dari itu penting sosialisasi dan kerjasama dari pesantren dengan orang tua tentang pendidikan anak selama liburan pesantren. Ini agar orang tua paham, tanggung jawab keilmuan santri adalah tanggung jawab kami selama di pesantren, dan tanggung jawab orang tua adalah mempertahankan motivasi belajar selama mereka liburan pesantren, setidaknya ketika kembali ke pesantren motivasi belajarnya masih ada.

 

Wali kelas dan Wali Santri Darul Atsar selalu mengamanatkan kepada orang tua tentang kerjasama dalam memotivasi anak selama liburan pesantren.

Entah bagaimana konsep pendidikan di pesantren lain, Darul Atsar selalu mengamanatkan kepada orang tua masing masing santri dan masing masing santri untuk bisa memberikan waktu “khusus” bagi putra putrinya memberikan motivasi belajar di rumah, ini penting agar ketika ba’da libur pesantren santri motivasinya tidak NOL sama sekali. Bahkan komunikasi insyaa Allah akan kami bangun setiap hari dan setiap waktu untuk menciptakan chemistry yang baik antara orang tua dengan wali kelas dan wali santri. Ini penting agar kerjasama antara orang tua dengan guru dan wali santri bisa tercipta dengan baik. Toh nantinya juga kan untuk putra dan putri orang tua itu sendiri bukan?

 

Sebenarnya harapan ustadz kepada santri-santrinya ketika libur pesantren itu simpel dan mudah yaitu ketika kembali ke pesantren dalam kondisi siap belajar. Kondisi siap belajar dapat diketahui dari sikap menghargai terhadap ilmu dan ahli ilmu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Visi Misi Dan Program Unggulan Ponpes

Kegiatan UAS Pondok Pesantren