﷽
✒ Fadhilatusy Shaikh Dr. Sholih bin Fauzan bin Abdulloh Al Fauzan Hafizhohullah berkata dalam Syarah (Penjelasan) beliau terhadap Risalah (Tafsir Kalimat At Tauhid) (hal. 129-130; dalam Silsilah Syarah Ar Rosail):
“Kalimat (لا اله الا الله) adalah kalimat yang sangat agung, ringan di lisan namun sangat agung di Al Mizan (timbangan di Hari Kiamat). Karena -pada hakikatnya- dia merupakan inti kandungan ajaran Islam.
Namun kalimat ini bukan sekedar lafazh yang diucapkan. Bahkan dia memiliki kandungan makna, konsekuensi, rukun-rukun dan syarat-syarat yang semuanya harus diketahui. Seandainya yang dimaksud hanya sekedar melafazhkannya, maka setiap orang yang mengucapkannya otomatis akan menjadi seorang Muslim. Karena mudah saja bagi seseorang untuk mengucapkan (لا اله الا الله), dan jadilah dia seorang Muslim meskipun tidak beramal apapun.
Jadi, (لا اله الا الله) merupakan kalimat yang sangat agung, tapi dia memiliki kandungan makna, konsekuensi, rukun-rukun dan syarat-syarat yang semuanya harus diwujudkan. Oleh karena itu, kalimat ini tidak akan bermanfaat kecuali kalau disertai dengan terwujudnya hal-hal yang telah disebutkan tadi.”
✒ قال فضيلة الشيخ د. صالح بن فوزان بن عبد الله الفوزان حفظه الله :
كلمة (لا اله الت الله) كلمة عظيمة خفيفة على اللسان وهي عظيمة في الميزان ؛ لأنها في الحقيقة هي مضمون الاسلام ، ولكن هذه الكلمة ليست مجرد لفظ بل لها معنى ولها مقتضى ، ولها أركان ولها شروط لا بد من معرفتها ، ولو كان القصد مجرد التلفظ بها صار كل من يقولها مسلما ؛ لأنه سهل أن يقول : (لا اله الا الله) ويصير مسلما ولو لم يعمل شيئا ، فهذه كلمة عظيمة ولكن لها معنى
في شرح رسالة : تفسير كلمة التوحيد (ص > Ahlus Sunnah wal Jamaah: ولها مقتضى ، ولها أركان ، ولها شروط لا بد من تحقيقها ، ولهذا فإنها لا تنفع إلا مع وجود هذه المذكورات .
📚 شرح رسالة : تفسير كلمة التوحيد (ص 130-129؛ سلسلة شرح الرسائل)
Oleh : Ustadz Luqman Hakim -hafidzahullah-
Alumni Ponpes Darul Atsar Al-Islamy Panceng Gresik
Ikuti Juga Channel Telegram Ahlus Sunnah Wal Jama’ah: https://t.me/Ahlus_Sunnah_wal_Jamaah/1564